Pada umumnya teori atau aliran ini
muncul akibat dari adanya banyak kekurangan dan lemahnya teori klasik. Teori Neo Klasik menanamkan
anggapan bahwa manusia itu adalah makhluk sosial yang sangat perlu menyatakan
ambisi dan yang menjadi tujuan hidupnya.
Para tokoh yang mengembangkan teori ini
menyatakan bahwa hakikat organisasi adalah kerjasama antar individu dan
pengaktualisasiannya. Manajemen dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup
jika tujuan organisasi dan kebutuhan perorangan yang bekerja dijaga dengan baik.
Beberapa pandangan yang di buat oleh
ahli untuk menutupi kelemahan teori klasik dengan teori Neo Klasik :
Hugo Munsterberg
Hugo Munsterberg adalah pencetus
Psikologi di dunia industri sehingga ia dikenal sebagai Bapak Psikologi
Industri. Dalam bukunya ”Psikology and Industrial Efficiency”, beliau
mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara
:
-
1. Menentukan orang-orang yang terbaik.
- 2. Menentukan cara kerja yang paling
efisien dan efektif.
-
3. Pemilihan dan pemanfaatan sumber-sumber
yang ada dengan tepat.
Elton Mayo
Elton Mayo dikenal dengan
percobaan-percobaan “Howthorne”, dimana hubungan antara individu hamper sama
dengan hubungan antara Atasan dengan bawahannya. Bila hubungan itu buruk, maka
ada kemungkinan etika, moral dan efisiensi kerja akan tidak terrealisasi dan system
manajemen dalam organisasi juga akan buruk.
Percobaan “Howthorne” menggambarkan bahwa
kenaikan produktifitas kerja di dalam suatu perusahaan yang diatur suatu system
manajemen yang baik dan keserasian antara berbagai “kelas” dalam perusahaan itu
ternyata lebih ampuh dibandingkan meningkatkan insentif keuangan diantara para
karyawan. Karena tentunya reaksi emosional antar para karyawan lebih
berpengaruh kepada produktifitas suatu perusahaan, dan tidak bias diciptakan
begitu saja dengan memberikan materi dan fasilitas lebih baik.
Penelitian lainnya yaitu kelompok
kerja di bidang lingkungan sosial karyawan yang memberi efek yang signifikan terhadap produktivitas.
Meskipun para pekerja dimotivasi dengan kebutuhan sosial, keinginan akan hubungan
timbal balik dalam pekerjaan terbukti lebih berfungsi dan lebih responsif terhadap dorongan produktifitas kelompok kerja. Pengawasan dan peningkatan sistem manajemen telah terbukti bisa menggantikan konsep umum bahwa manusia itu adalah “makhluk rasional” yang
dimotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan fisik manusia.
Perilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Faktor Individual.
Faktor ini mencakup kemampuan dan keterampilan mental, latar belakamh keluarga, tingkat sosial, pengalaman, usia, jenis kelamin, dll
2. Faktor Organisasi
Faktor ini mencakup sumber daya yang tersedia, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, struktur organisasi, jenis pekerjaan, dll
3. Faktor Psikologi
Faktor ini mencakup persepsi sikap, kepribadian, proses belajar, motivasi, dll
Jadi berdasarkan analisa diatas bisa disimpulkan bahwa :
- Perilaku suatu pribadi timbul karena suatu sebab,
- Perilaku diarahkan untuk mencapai suatu tujuan,
- Perilaku bisa dimonitor dan dinilai bahkan diukur,
- Pentingnya motivasi untuk perilaku yang bermutu.
#Alasan memilih teori ini adalah karena teori manajemen Neo Klasik ini merupakan awal kemajuan dari sistem manajemen dimana manajemen itu tidaklah hanya pada pembagian kerja saja seperti yang ada pada teori klasik, tapi juga mempengaruhi dan mengajak untuk meningkatkan hubungan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam sistem manajemen tersebut. Teori ini boleh dikatakan menarik untuk dibahas karena teori ini muncul disaat teori klasik masih banyak digunakan di beberapa organisasi, lembaga dan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar