Kamis, 31 Oktober 2013

Mengenal Lebih Dekat Koperasi di Indonesia


Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
Koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
Keuntungan koperasi akan diberikan kembali kepada anggota sebagai SHU (Sisa Hasil Usaha) setelah dikurangi biaya-biaya operasional. Pembagian keuntungan atau Sisa Hasil Usaha ini dibagi secara adil karena ditentukan bersama sehingga tidak ada yang dirugikan dan bisa memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur jika bisa diikuti oleh banyak masyarakat.

1.      Kelebihan Koperasi di Indonesia :

·         Bersifat terbuka dan sukarela.
·         Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
·         Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal.
·         Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan sematamata mencari keuntungan.


2.      Kelemahan Koperasi Di Indonesia :

·         Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
·         Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
·         Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
·         Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.

Namun dalam hal di lapangan, koperasi ini masih dianggap suatu faktor kecil dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat dan dianggap sekelompok dengan Usaha Kecil. Mengingat modal yang dihimpun hanya berasal dari anggota koperasi dan tidak semua orang bisa dengan mudah mendirikan koperasi mereka sendiri untuk meningkatkan taraf hidupnya.
            Meskipun dilindungi oleh Undang-undang, Koperasi ini masih sulit dikembangkan dan kurang diperhatikan oleh Negara. Dan beberapa orang yang memiliki ekonomi yang cukup, mereka lebih memilih menginvestasikan modal yang tersedia ke dalam suatu bisnis property dan bisnis lainnya. Mengingat menanamkan modal di koperasi tidak akan menjanjikan keuntungan di masa yang akan datang.
            Dalam sistem ekonomi kerakyatan, peningkatan status kedaulatan ekonomi harus berada di tangan rakyat. Hal ini bertolak belakang dengan sistem ekonomi pasar yang berlaku sekarang, khususnya neoliberal, di mana kedaulatan ekonomi sepenenuhnya berada di tangan pemilik modal. Hal ini yang membuat kurangnya partisipasi seluruh anggota masyarakat dalam proses pembentukan produksi nasional dan tentunya termasuk dalam menikmati hasil produksi nasional. Dan dalam hal ini sangatlah sulit untuk menaikkan taraf ekonomi para fakir miskin yang jumlahnya tidak sedikit di Indonesia, begitu juga dengan masyarakat yang daerahnya tertinggal.
            Dengan adanya koperasi, anggota yang membutuhkan kebutuhan pokok dapat membeli di koperasi dengan harga yang lebih murah. Begitu juga halnya dengan anggota yang membutuhkan pinjaman modal usaha dapat meminjam di koperasi dengan bunga yang sangat kecil atau bahkan tanpa suku bunga. Dengan demikian para anggota dapat terbebas dari rentenir yang meminjamkan uang dengan bunga sangat tinggi.
Bagi anggota yang memiliki hasil produksi tertentu, mereka juga dapat menjualnya di koperasi, sehingga masalah ekonomi seperti yang dialami petani di desa juga dapat terhindar dari tengkulak yang membeli hasil panen mereka dengan harga seenaknya.
Koperasi secara teknis bisa mendapatkan untung dari laba penjualan dan jasa peminjaman. Meskipun tujuan utama koperasi tidak mengambil laba penjualan atau jasa peminjaman yang besar, namun apabila koperasi berjalan dengan lancar keuntungan koperasi pun bisa menjadi besar pula.
            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi sebenarnya memiliki peran yang besar di masyarakat meskipun tergolong ke dalam usaha kecil-kecilan. Jika banyak orang yang dapat mengambil kemanfaatan koperasi maka ekonomi masyarakat pun akan kuat. Oleh karena itu tak heran jika koperasi akan disebut sebagai soko guru atau tiang utama perekonomian di Indonesia.

Minggu, 27 Oktober 2013

Tugas Kelompok Ekonomi Koperasi


Koperasi Sejahtera Bersama (SB)
Ruko Bukit Permai Blok B11
JL. Lap. Tembak ( depan Bumiputera )
 Cibubur, Jakarta Timur




BERITA ACARA KEGIATAN PENDAMPINGAN


NO
Hari / Tanggal
Materi Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Waktu
Paraf
1.
Jumat, 4 Oktober 2013
Perkenalan

1.       Memperkenalkan diri anggota kelompok dan menyampaikan maksud dan tujuan

2.       Memberikan Motivasi

Pkl. 09.00 – 11.30
WIB
Pendamping :
1. Dedi butarbutar
2. Cahya Drajat



Koordinator :
Pak Sriyanto                     
       
        Ttd

2.
Sabtu, 12 Oktober 2013

Pengertian Konsep dan Lingkungan Pemasaran.
1.       Pemasaran adalah suatu kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan merencanakan, menentukan, harga sampai kepada mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa ke konsumen.

2.       Definisi pemasaran bersandar pada konsep inti yang meliputi :
        Kebutuhan (Needs)
        Keinginan (Wants)
        Permintaan (Demands)
Pkl. 10.00 – 13.30
WIB
Pendamping :
1. Benny Sitorus
2. Andro Damanik

Koordinator :
1. Suwandi
2. Dadang

        Ttd

3.
Jumat, 18 Oktober 2013
Fungsi – Fungsi Pemasaran.
1.       Fungsi Penyimpanan, menjelaskan tentang metode penyimpanan seperti metode FIFO dan LIFO.

2.       Fungsi Transportasi, menjelaskan tentang :
·         Pemilihan lokasi produksi yang tepat
·         Penentuan area pasar yang dilayani
·         Pemilihan bentuk produk yang dipasarkan
·         Pembuatan standard ukuran dan kualitas produk yang dipasarkan

3.       Fungsi Standarisasi dan grading, yaitu :
Penentuan batas – batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang – barang manufaktur atau juga bisa menyederhanakan, mempermudah, serta meringankan biaya pemindahan komoditi dalam pemasaran.

4.       Fungsi Periklanan
·         Informing, adanya iklan membuat konsumen sadar akan merek – merek baru membidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merk.
·         Persuading, iklan yang efektif akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.
·         Adding value, periklanan memberi nilai tambah pada merk dengan mempengaruhi persepsi konsumen.
Pkl. 13.00 -18.00 WIB

Pendamping :
1. Darel Akhir Syawal
2. Rio Bagas







Koordinator :
1. Suwandi
2. Dadang

           Ttd

4.

Jumat, 25 Oktober 2013
Faktor – Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.

1.       Faktor Eksternal :
Merupakan faktor yang meliputi :
Pengaruh keluarga, Kelas sosial, Kebudayaan, Marketing strategi, dan   Kelompok referensi.

2.       Faktor Internal :
Merupakan faktor yang meliputi :
Motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, dan kepribadian.

4 Tipe proses pembelian konsumen :

1. Proses Complex decision making, yaitu terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi.

2. Proses brand loyalty, yaitu konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merk yang memberikan kepuasan yang tinggi dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

3. Proses limited decision making, yaitu konsumen membeli barang mencoba – coba, dalam hal ini untuk membandingkan terhadap barang yang lain yang biasanya dikonsumsi.

4. Proses inertia, inertia berarti konsumen membeli merk yang sama bukan karena loyal kepada merk tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan mencari alternatif, proses pencarian informasi terhadap evaluasi dan pembelian merk.
Pkl. 13.00 – 17.00 WIB.
Pendamping :
1. Cahya Drajat
2. Rio Bagas

Koordinator :
1. Suwandi
2. Dadang

         Ttd
               
5.
Selasa, 29 Oktober 2013
1.       Mengukur dan meramal pasar permintaan


























2.       Beberapa hal strategis yang harus dilakukan dalam memasarkan produk atau jasa


1.1.    Melakukan penelitian pasar tentang pelanggan untuk menentukan apa yang mereka senangi atau tidak disenangi, Serta bagaimana mereka merasakan produk yang kita pasarkan.

1.2.    Perlunya menganalisis sifat – sifat dasar para pelanggan, dalam hal ini untuk mengetahui apa yang mereka miliki pada umumnya atau produk – produk apa yang mereka sering gunakan dalam kebutuhannya.

1.3.    Perlunya meninjau manfaat dari penggunaan produk atau jasa yang kita pasarkan.


2.1. Ada produk atau jasa, pastikan bahwa cara mendapatkan dan menggunakan produk / jasa kita dijelaskan dengan tepat kepada pelanggan demikian juga manfaat – manfaatnya, Rincilah apa yang istimewa atau yang unik tentang produk / jasa dan bagaimana memberi manfaat atau organisasi yang ingin kita raih.


2.2.  Penawaran.
Penawaran mungkin hanyalah salah satu unsur strategi, akan tetapi dapat berpengaruh besar pada hasil – hasil yang akan kita capai. Penawaran itu harus sesuai dan layak untuk pasar sasaran kita, dalam hal ini semakin cepat pasar sasaran kita memahami apa penawaran yang kita tawarkan dan apa yang terkandung didalamnya, bagi mereka akan semakin besar peluang mencapai keberhasilan.

2.3. Media, cara yang paling efisien dan efektif untuk mencapai orang – orang yang perlu anda raih ( untuk mencapai target ).

2.4. Pelaksanaan yang kreatif, strategi yang kreatif harus merupakan bagian yang fleksibel.

2.5. Penentuan waktu, seringkali cara yang paling baik untuk menyusun hal ini adalah menggunakan batas waktu khusus yang dipaksakan kepada kita karena sifat produk atau jasa yang kita promosikan. Sebagai contoh : Bila kita menyelenggarakan seminar.

2.6. Ramalan Perusahaan, adalah tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan berdasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan, dua konsep yang harus diperhatikan sehubungan dengan ramalan pemasaran yaitu :
-          Quota Penjualan : Kumpulan sasaran penjualan produk, divisi perusahaan, atau pramuniaga yang merupakan peralatan manajer yang utama dalam mendefinisikan dan merangsang usaha penjualan.

-          Anggaran Penjualan : Estimasi yang cermat terhadap volume penjualan yang diharapkan dan terutama digunakan dalam melakukan pembelian dan keputusan – keputusan.

2.7. Potensi perusahaan, adalah batas yang dicapai perusahaan pada saat usaha pemasaran perusahaan meningkat relatif terhadap pesaing.

Pkl. 13.00 – 18.00 WIB
Pendamping :
1. Dedi B.
2. Benny Sitorus

Koordinator :
1. Dadang
2. Suwandi

Ttd


6.
Sabtu, 2 November 2013
Product
1.       Pengertian Product adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.

Keputusan produk memiliki produk meliputi beberapa tahap, yaitu :
a.       Atribut produk, merupakan pengembangan produk dan jasa dan memerlukan pendefinisian manfaat – manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat – manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut – atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gaya dan desain.

b.      Pemberian merk, memperkenalkan perluasan lini ( dalam hal ini merk yang telah ada diubah kedalam bentuk, ukuran, dan rasa yang baru untuk kategori yang sudah ada. Perluasan merk, aneka merk, dan merk baru.

c.       Pengemasan merupakan kegiatan mendesain dan memproduksi atau pembungkus produk. Kemasan dapat berupa wadah utama produk, kemasan yang telah dikhususkan untuk menyimpan, mengidentifikasi, dan mengirim produknya.

d.      Pelabelan, kepentingan identifikasi, penentuan jenjang, uraian, penjelasan, serta promosi. Pelabelan dapat bervariasi mulai dari tanda pengenal produk yang sederhana hingga produk yang rumit yang merupakan bagian dari pemasang.

e.      Pelayanan, perusahaan perlu menjaga hubungan baik dengan konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang baik, harga yang bersaing melalui promosi yang lebih menarik, perusahaan harus menyusun dan mengembangkan jasa pelayanan pada pelanggan menurut yang diinginkan oleh pelanggan.

Pkl 11.00 – 15.00 WIB
Pendamping :
1. Andro Damanik
2. Darel Akhir Syawal

Koordinator :
1. Dadang
2. Suwandi

Ttd
7
Rabu, 6 November 2013
1.       Strategi dan Proses Pengembangan Produk Baru


























2.       Siklus Hidup Produk

































1.1.   Sumber- sumber yang bisa digunakan untuk mendapatkan gagasan produk baru, a/l :
-          Pelanggan
-          Karyawan
-          Penyalur, dan
-          Pesaing

1.2.   Melakukan penyaringan Gagasan yang didapat, dengan tahap :
-          Penyaringan
-          Uji Coba

1.3.   Mengembangkan gagasan yang lolos penyaringan menjadi beberapa alternative konsep produk.

1.4.   Pengembangan Strategi Pemasaran

1.5.   Analisis usaha dengan mengevaluasi daya tarik usulan usah baru.

1.6.   Pengembangan produk yang lolos dari uji analisis usaha

1.7.   Pengujian Pasar



2.1. Tahap Perkenalan Produk, dimana produk baru pertama kali didistribusikan dan tersedia untuk dibeli konsumen.
Strategi pemasaran dalam tahap perkenalan produk, a/l :
        Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy)
        Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy)
        Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy)
        Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy)

2.2. Tahap Pertumbuhan Produk (Growth)
        Rapid Growth
        Slow Growth

2.3. Tahap Kedewasaan Produk (Maturity), yang memiliki 2 strategi utama,  yaitu :
        Defensive Strategy
        Offensive Strategy
Dan beberapa strategi alternative, yaitu :
        Strategi Perbaikan Mutu
        Strategi Perbaikan Ciri
        Strategi Perbaikan Model
        Modifikasi Pasar
        Dll

2.4. Tahap Kemunduran (Decline), dan alternative-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun.
Pkl 16.00 – 19.30 WIB
Pendamping :
1. Cahya Drajat
2. Rio Bagas

Koordinator :
1. Dadang
2. Suwandi

Ttd