Kamis, 20 November 2014

Materi minggu ke-7

SKRIPSI
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. Selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
Skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1.       Langsung ( observasi Lapangan)
2.       Tidak Langsung ( studi Kepustakaan

THESIS
Thesis merupakan karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. Jadi apabila terdapat suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut. Thesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Thesis ditulis biasanya untuk meraih gelar magister (S2).

DISERTASI
Disertasi merupakan karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif. Disertasi ini biasanya ditulis untuk meraih gelar doktor (S3)

Perbedaan Skripsi, Tesis, Disertasi secara umum adalah perbedaan dalam mendapatkan gelar. pada skripsi gelar yang akan di dapat adalah sarjana (S1), pada tesis gelar yang dapat diperoleh adalah magister (S2), dan pada disertasi gelar yang didapat adalah doktor (S3).
Secara khusus, Disertasi bobot akademisnya lebih besar daripada Thesis, dan Thesis bobot akademisnya lebih besar dari Skripsi. Selain itu permasalahan yang dibahas dalam ketiga karya ilmiah itu berbeda. Pada Disertasi permasalahan yang dibahas lebih luas dan mendalam daripada kedua karya ilmiah lainnya karena hasil dari Disertasi merupakan teori baru atau sesuatu yang baru dan asli diciptakan. Pada thesis permasalahan yang dibahas lebih mendalam daripada skripsi.

KARANGAN ILMIAH POPULER
Amir dalam bukunya yang berjudul dasar- dasar Penulisan Karya ilmiah (tahun 2007;hal. 144) mengatakan bahwa “Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang kehidupan sehari- hari”.
Prof.Dr. Suhardjono dalam bukunya yang berjudul Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (tahun 2001;hal. 35) mengatakan bahwa “karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir keilmuan”.
Aceng Hasani (2005) Karangan ilmiah populer adalah karangan yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti prosedur karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan.
Ciri- ciri tulisan  ilmiah Populer :
a.       Sasaranya masyrakat umum atau awam
b.      Kata – katanya sederhana ,mudah didentifikasi dan dipahami
c.       Tidak memuat hiptesis
d.      Isi dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya
e.      Karangan ilmiah populer disusun seperti kerucut terbalik
f.        Menggunakan bahasa yang komunikatif.

Kerangka Karangan Ilmiah Populer :
a.       Pendahuluan
b.      Tubuh tulisan
c.       Penutup        

Langkah- langkah Menulis Karangan Ilmiah Populer
a.       Menelaah tema
b.      Menguji kelayakan topik
c.       Mengumpulkan bahan sumber tulisan
d.      Menyusun kerangka
e.      Mengembangkan kerangka.

JURNAL
                Menurut wikipedia Jurnal ilmiah merupakan salah satu jenis jurnal akademik di mana penulis (umumnya peneliti) mempublikasikan artikel ilmiah yang biasanya memberikan kontribusi terhadap teori atau penerarapan ilmu.
Untuk memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review (review oleh orang-orang yang lebih berkompeten).
Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua bidang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih sering untuk bidang ilmu alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain.

Jurnal merupakan terbitan berkala yang berbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang diterbitkan untuk orang-orang dengan minat khusus. Pada awalnya jurnal dimuat dalam bentuk buku, namun seiring berkembangnya teknologi informasi, jurnal kini diterbitkan dalam bentuk elektronik, atau lebih dikenal dengan nama e-Journal. Jurnal biasanya diterbitkan 2-3 kali dalam setahun, berapa jurnal besar biasanya bisa lebih.

Karakteristik Jurnal Ilmiah
Umumnya jurnal ilmiah  memiliki aspek perkembangan ilmu, bukan artikel ilmiah biasa. Seleksinya pun cenderung sangat ketat, apalagi jurnal internasional. Jurnal memiliki cakupan materi yang luas namun sangat padat, hanya 6-8 halaman, namun setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan. Jurnal bersifat sangat efektif, tidak memuat gambar atu tabel. Untuk jurnal matematika, umumnya banyak teori rumus dasar yang tidak ditulis, sehingga hanya orang-orang yang sebidang yang dapat memahami isi dari jurnal ilmiah tersebut.

Tujuan Penulisan Jurnal Ilmiah
Karena penulisan jurnal ilmiah diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, maka diharapkan yang membaca adalah ilmuwan yang tepat, sehingga dapat membantu penelitian selajutnya, sehingga tidak terjadi banyak peneliti melakukan penelitan yang sama persis. Hal ini bertujuan agar penelitian sejenis bisa saling bekerja sama dan saling menjadi acuan, karena IPTEK akan berkembang sangat pesat, jika para ilmuwan bekerjasama dengan baik. Selain itu jurnal ilmiah adalah suatu upaya untuk memasyarakatkan IPTEK.

Menulis Jurnal Ilmiah
Menulis jurnal ilmiah bukan merupakan pekerjaan yang mudah, tetapi tidak ada salahnya jika dilatih. Jika anda punya artikel yang siap dijurnalkan, sebelum menulis jurnal ilmiah disarankan untuk:
-          Mengetahui lingkup bidang keilmuan suatu jurnal, untuk mengecek apakah artikel kita sesuai .
-          Mengunduh/membuat template sesuai aturan jurnal tersebut.
-          Menulis artikel yang sesuai dengan gaya (bahasa, alur, dll) jurnal tesebut.

Format umum untuk jurnal ilmiah biasanya terdiri dari :
1.       Judul.
Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut.
2.       Abstrak.
Abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250 kata yang merangkum  tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir.
Cara mudah untuk menulis abstrak adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat tentang studi Anda.
3.       Pendahuluan.
Pendahuluan adalah pernyataan dari kasus yang diselidiki, yang memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tujuan spesifik penulis dalam kerangka teoritis yang lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah, seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana sebuah percobaan akan membantu untuk menjelaskan atau memperluas pengetahuan dalam bidang umum. Penjelasan pendahuluan sebaiknya jangan terlalu luas/panjang.
4.       Bahan dan metode.
Bagian ini menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaaan yang dilakukan.  Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengetahuan dan teknik dasar agar bisa diduplikasikan.
5.       Hasil.
Peneliti menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakan teks naratif, tabel, atau gambar. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus dilengkapi teks naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti.
6.       Pembahasan.
Peneliti menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat dilihat jelas. Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh peneliti lain
7.       Kesimpulan.
Bagian ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan berhubungan kembali pada pertanyaan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari penelitian ini, meski pun hanya rincian spesifik.
8.       Daftar pustaka.

Semua informasi (kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk pada literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar disebutkan pada jurnal Anda.

Materi minggu ke-6

TIMBANGAN BUKU
Timbangan buku atau yang sering disebut dengan kritik buku merupakan pertimbangan atau pendapat tentang baik buruk sebuah karya yang dapat di sampaikan secara tertulis maupun lisan oleh siapa saja.
Bedah buku adalah pembicaraan mengenai buku dengan melibatkan beberapa orang atau forum untuk berdiskusi, ada tokoh atau bahkan pengarangnya sendiri ikut terlibat. Pendapat atau penilaian tentang buku yang dibedah dapat disimpulkan lebih obyektif karena berdasarkan pendapat umum.

RINGKASAN (RESENSI)
Kata "Resensi" berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja "revidere" atau "recensere" yang memiliki arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review, sedangkan dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah recensie. Tiga istilah tersebut mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas sebuah buku.
Menurut  "Kamus Istilah Sastra" yang ditulis oleh Panuti Sudjiman (1984), Resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
Resensi merupakan salah satu bentuk tulisan jurnalistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan memberi pertimbangan kepada pembaca mengenai sebuah buku yang baru diterbitkan. Secara sederhana, resensi dapat dianggap sebagai bentuk tulisan yang merupakan perpaduan antara ringkasan dan ikhtisar berisi penilaian, ringkasan isi buku, pembahasan, atau kritik terhadap buku tersebut. Bentuk tulisan ini bergerak di subyektivitas peresensinya dengan bekal pengetahuan yang dimilikinya tentang bidang itu.
WJS. Poerwadarminta (2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau  majalah.
Saryono (1997:56) menjelaskan Pengertian Resensi  sebagai sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif- tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.

Perbedaan antara timbangan buku dengan ringkasan adalah kalau di dalam timbangan buku bisa dilakukan oleh siapa saja (sama dengan resensi) tetapi kalau bedah buku (Ringkasan) dilakukan oleh tokoh yang menguasai atau bahkan pengarangnya sendiri di hadapan para calon pembaca.

TIMBANGAN PUSTAKA

Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart. Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.

Materi minggu ke-5

METODE ILMIAH             
Metode ilmiah berdasarkan dari dua suku kata yaitu metode dan ilmiah. Metode dapat diartikan sebagai sebuah cara yaitu cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan Ilmiah bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.
Secara umum dan keseluruhan metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

TUJUAN MEMPELAJARI METODE PENULISAN ILMIAH
Dalam penulisan ilmiah kita tidak bisa asal tulis atau tidak mengindahkan kaidah-kaidah dala penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai metodenya agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca dikemudian hari. Ini adalah beberapa tujuan mempelajari metode ilmiah :
-          Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis
-          Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis
-          Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah

SIKAP ILMIAH
Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. - Baharuddin (1982:34)
Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
-          Sikap ingin tahu
-          Sikap kritis
-          Sikap obyektif
-          Sikap ingin menemukan
-          Sikap tekun

LANGKAH – LANGKAH PENULISAN ILMIAH
Bentuk laporan penulisan PI, terdiri dari :
1.       Bagian Awal
Bagian Awal ini terdiri dari:
1)      Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Skripsi standar sesuai universitas masing – masing mahasiswa.
2)      Lembar Pernyataan
Merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.
3)      Lembar Pengesahan
Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.
4)      Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Skripsi dengan maximal 1 halaman.
5)      Halaman Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).
6)      Halaman Daftar Isi
Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan nomor urut halaman.
7)      Halaman Daftar Tabel
8)      Halaman Daftar Gambar : Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya.

2.       Bagian Tengah.
Bagian tengah terdiri dari :
1.          Bab Pendahuluan
Pada Bab Pendahuluan terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :
1)      Latar Belakang Masalah.
Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.
2)      Rumusan Masalah.
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.
3)      Batasan Masalah.
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
4)      Tujuan Penelitian.
Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
5)      Metode Penelitian.
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data. Jenis-Jenis Metode Penelitian :
-          Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal.
-          Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
-          Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas
6)      Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah

2.          Bab Landasan Teori
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.
3.          Metode Penelitian
Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.
4.          Bab Analisis Data dan Pembahasan
Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
5.          Bab Kesimpulan dan Saran.
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran. Kesimpulan berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian. Sedangkan saran ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

3.       Bagian Akhir.
Bagian akhir terdiri dari :
1.          Daftar Pustaka.
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan

2.          Lampiran.
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

Materi Minggu ke-4

KARANGAN
                Karangan merupakan hasil tulisan yang mengungkapkan ide, perasaan atau pemikiran pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan yang ideal adalah berupa uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea.
Macam-macam Karangan :
1.       Deskripsi
Yaitu salah satu bentuk karangan yang menggambarkan suatu keadaan, kejadian, atau peristiwa sejelas mungkin sehingga pembaca mendapat kesan seperti melihat sendiri sesuatu yang digambarkan tersebut.
Ciri-ciri :
-          Berhubungan dengan panca indera
-          Penggunaan objek didapat dengan pengamatan bentuk, warna serta keadaan objek secara langsung.
-          Unsur perasaan lebih tajam daripada pikiran

2.       Eksposisi
Yaitu salah satu bentuk wacana atau karangan yang bermaksud menjelaskan, mengembangkan, atau menerangkan suatu gagasan.
Tujuannya untuk menambah pengetahuan pembaca tanpa berusaha untuk mengubah pendirian atau mempengaruhi sikap pembaca.
Ciri-Ciri :
-          Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.
-          Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (faktual).
-          Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak.
-          Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada.
-          Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi tentang proses kerja sesuatu.

3.       Persuasi
Yaitu bentuk wacana yang tujuannya adalah meyakinkan, mengajak atau membangkitkan suatu tindakan dengan mengemukakan alasan-alasan yang kadang-kadang agak emosional.
Ciri-ciri :
-          Menentukan topik/ tema.
-          Merumuskan tujuan.
-          Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
-          Menyusun kerangka karangan.
-          Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi.

4.       Argumentasi
Yaitu sebuah wacana yang berusaha meyakinkan atau membuktikan kebenaran suatu pernyataan, pendapat, sikap, atau keyakinan.
Dalam Argumentasi ini, suatu gagasan atau pernyataan dikemukakan dengan alasan yang kuat dan meyakinkan sehingga orang yang membacanya akan terpengaruh untuk membenarkan pernyataan, pendapat, dan sikap yang diajukan.
Ciri-ciri :
-          Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca.
-          Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar.
-          Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca.
-          Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas.
-          Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian.

5.       Narasi.
Yaitu sejenis karangan atau cerita yang isinya mengisahkan atau menggambarkan suatu kejadian atau peristiwa menurut urutan waktu atau secara kronologis.
Kejadian yang dikisahkan dapat bersifat khayal atau faktual, atau gabungan dari keduanya. Narasi ini sering dimasukkan ke dalam golongan karangan fiktif, jadi tercakup di dalamnya ialah roman, novel, cerpen, hikayat, tambo, dan dongeng.
Ciri-ciri :
-          Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa.
-          Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir.
-          Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian.
-          Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci.

KARANGAN ILMIAH
                Yaitu suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. (Eko Susilo, 1995:11)
Tujuan Karangan Ilmiah :
1.       Memberi penjelasan
2.       Memberi komentar atau penilaian
3.       Memberi saran
4.       Menyampaikan sanggahan, serta membuktikan hipotesa.
Jenis-jenis Karangan Ilmiah :
1.       Skripsi
2.       Tesis
3.       Disertasi

KARANGAN ILMIAH POPULER
                Yaitu karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Contoh :
-          Artikel
-          Editorial
-          Opini
-          Tips
-          Reportase
-          Resensi buku
Ciri-ciri :
1.       Emotif.
Yaitu kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2.       Persuasif
Yaitu penilaian fakta tanpa bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informatif.
3.       Deskriptif
Yaitu pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.       Kritik tanpa dukungan bukti

KARANGAN NON ILMIAH
                Yaitu satu karangan berupa fiksi yang berisi tentang kisah rekaan. Karangan ini ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subjektif. Bahasa yang digunakan bisa konkret atau abstrak, gaya bahasa yang digunakan formal dan populer, walaupun kadang-kadang formal dan teknis.
Ciri-ciri :
-          Bersifat persuasif
-          Ditulis berdasarkan fakta pribadi
-          Fakta yang disimpulkan subjektif
-          Bersifat imajinatif
-          Gaya bahasa konotatif dan populer
-          Situasi didramatisir
-          Tidak memuat hipotesis

-          Penyajian dibarengi dengan sejarah