SKRIPSI
Skripsi merupakan karya tulis
ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari
pendapat orang lain. Selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan
gelar sarjana (S1) bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar sarjana.
Skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Skripsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Langsung
( observasi Lapangan)
2. Tidak
Langsung ( studi Kepustakaan
THESIS
Thesis merupakan karya ilmiah
yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu
hipotesa. Jadi apabila terdapat suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih
praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap
praduga tersebut. Thesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Thesis
ditulis biasanya untuk meraih gelar magister (S2).
DISERTASI
Disertasi merupakan karya tulis
ilmiah yang mengemukakan teori baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta
secara empiris dan objektif. Disertasi ini biasanya ditulis untuk meraih gelar
doktor (S3)
Perbedaan Skripsi,
Tesis, Disertasi secara umum adalah perbedaan dalam mendapatkan gelar. pada
skripsi gelar yang akan di dapat adalah sarjana (S1), pada tesis gelar yang
dapat diperoleh adalah magister (S2), dan pada disertasi gelar yang didapat
adalah doktor (S3).
Secara khusus, Disertasi bobot akademisnya lebih besar
daripada Thesis, dan Thesis bobot akademisnya lebih besar dari Skripsi. Selain
itu permasalahan yang dibahas dalam ketiga karya ilmiah itu berbeda. Pada
Disertasi permasalahan yang dibahas lebih luas dan mendalam daripada kedua
karya ilmiah lainnya karena hasil dari Disertasi merupakan teori baru atau
sesuatu yang baru dan asli diciptakan. Pada thesis permasalahan yang dibahas
lebih mendalam daripada skripsi.
KARANGAN ILMIAH
POPULER
Amir dalam bukunya yang berjudul
dasar- dasar Penulisan Karya ilmiah (tahun 2007;hal. 144) mengatakan bahwa
“Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang
ilmu pengetahuan dengan teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang
kehidupan sehari- hari”.
Prof.Dr. Suhardjono dalam bukunya
yang berjudul Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (tahun 2001;hal. 35)
mengatakan bahwa “karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan ilmiah yang
disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca dan
dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan
kebenaran dan metode berfikir keilmuan”.
Aceng Hasani (2005) Karangan
ilmiah populer adalah karangan yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak
mengikuti prosedur karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh
berbagai golongan.
Ciri- ciri tulisan ilmiah Populer :
Ciri- ciri tulisan ilmiah Populer :
a. Sasaranya
masyrakat umum atau awam
b. Kata
– katanya sederhana ,mudah didentifikasi dan dipahami
c. Tidak
memuat hiptesis
d. Isi
dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya
e. Karangan
ilmiah populer disusun seperti kerucut terbalik
f.
Menggunakan bahasa yang komunikatif.
Kerangka Karangan Ilmiah Populer :
a. Pendahuluan
b. Tubuh
tulisan
c. Penutup
Langkah- langkah Menulis Karangan Ilmiah Populer
a. Menelaah
tema
b. Menguji
kelayakan topik
c. Mengumpulkan
bahan sumber tulisan
d. Menyusun
kerangka
e. Mengembangkan
kerangka.
JURNAL
Menurut
wikipedia Jurnal ilmiah merupakan salah satu jenis jurnal akademik di mana
penulis (umumnya peneliti) mempublikasikan artikel ilmiah yang biasanya
memberikan kontribusi terhadap teori atau penerarapan ilmu.
Untuk memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang
diterbitkan, suatu artikel biasa diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan
direvisi oleh penulis, hal ini dikenal sebagai peer review (review oleh orang-orang yang lebih berkompeten).
Terdapat berbagai jurnal ilmiah
yang mencakup semua bidang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial. Penerbitan
dalam bentuk artikel ilmiah biasanya lebih sering untuk bidang ilmu alam maupun
kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik lain.
Jurnal merupakan terbitan berkala
yang berbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang diterbitkan untuk
orang-orang dengan minat khusus. Pada awalnya jurnal dimuat dalam bentuk buku,
namun seiring berkembangnya teknologi informasi, jurnal kini diterbitkan dalam
bentuk elektronik, atau lebih dikenal dengan nama e-Journal. Jurnal biasanya diterbitkan 2-3 kali dalam setahun,
berapa jurnal besar biasanya bisa lebih.
Karakteristik Jurnal
Ilmiah
Umumnya jurnal ilmiah memiliki aspek perkembangan ilmu, bukan
artikel ilmiah biasa. Seleksinya pun cenderung sangat ketat, apalagi jurnal
internasional. Jurnal memiliki cakupan materi yang luas namun sangat padat,
hanya 6-8 halaman, namun setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan. Jurnal
bersifat sangat efektif, tidak memuat gambar atu tabel. Untuk jurnal
matematika, umumnya banyak teori rumus dasar yang tidak ditulis, sehingga hanya
orang-orang yang sebidang yang dapat memahami isi dari jurnal ilmiah tersebut.
Tujuan Penulisan
Jurnal Ilmiah
Karena penulisan jurnal ilmiah
diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, maka diharapkan yang membaca
adalah ilmuwan yang tepat, sehingga dapat membantu penelitian selajutnya,
sehingga tidak terjadi banyak peneliti melakukan penelitan yang sama persis.
Hal ini bertujuan agar penelitian sejenis bisa saling bekerja sama dan saling
menjadi acuan, karena IPTEK akan berkembang sangat pesat, jika para ilmuwan
bekerjasama dengan baik. Selain itu jurnal ilmiah adalah suatu upaya untuk
memasyarakatkan IPTEK.
Menulis Jurnal Ilmiah
Menulis jurnal ilmiah bukan
merupakan pekerjaan yang mudah, tetapi tidak ada salahnya jika dilatih. Jika
anda punya artikel yang siap dijurnalkan, sebelum menulis jurnal ilmiah
disarankan untuk:
-
Mengetahui lingkup bidang keilmuan suatu jurnal,
untuk mengecek apakah artikel kita sesuai .
-
Mengunduh/membuat template sesuai aturan jurnal
tersebut.
-
Menulis artikel yang sesuai dengan gaya (bahasa,
alur, dll) jurnal tesebut.
Format umum untuk jurnal ilmiah
biasanya terdiri dari :
1. Judul.
Setiap jurnal
ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan
pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal
tersebut.
2. Abstrak.
Abstrak dalam
jurnal ilmiah berfungsi untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di
sini dimaksudkan untuk menjadi penjelas tanpa mengacu pada jurnal.
Bagian abstrak harus menyajikan sekitar 250
kata yang merangkum tujuan, metode,
hasil, dan kesimpulan. Pada abstrak harus dapat berdiri sendiri tanpa catatan
kaki. Abstrak ini biasanya ditulis terakhir.
Cara mudah untuk
menulis abstrak adalah mengutip poin yang paling penting di setiap bagian
jurnal. Kemudian menggunakan poin-poin untuk menyusun sebuah deskripsi singkat
tentang studi Anda.
3. Pendahuluan.
Pendahuluan
adalah pernyataan dari kasus yang diselidiki, yang memberikan informasi kepada
pembaca untuk memahami tujuan spesifik penulis dalam kerangka teoritis yang
lebih besar. Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang
masalah, seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan
bagaimana sebuah percobaan akan membantu untuk menjelaskan atau memperluas
pengetahuan dalam bidang umum. Penjelasan pendahuluan sebaiknya jangan terlalu
luas/panjang.
4. Bahan
dan metode.
Bagian ini
menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti menjelaskan desain
percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis pengendalian. Jika
percobaan dilakukan di alam, maka penulis menggambarkan daerah penelitian,
lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaaan yang dilakukan. Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian
ini harus memaparkan secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki
pengetahuan dan teknik dasar agar bisa diduplikasikan.
5. Hasil.
Peneliti
menyajikan data yang ringkas dengan tinjauan menggunakan teks naratif, tabel,
atau gambar. Data yang dikumpulkan dalam tabel/gambar harus dilengkapi teks
naratif dan disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti.
6. Pembahasan.
Peneliti
menafsirkan data dengan pola yang diamati. Setiap hubungan antar variabel
percobaan yang penting dan setiap korelasi antara variabel dapat dilihat jelas.
Peneliti harus menyertakan penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau hasil
yang berbeda atau serupa dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh
peneliti lain
7. Kesimpulan.
Bagian ini hanya
menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data yang disajikan
berhubungan kembali pada pertanyaan yang dinyatakan dalam pendahuluan. Dengan
mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan, seorang pembaca harus memiliki
ide yang baik dari penelitian ini, meski pun hanya rincian spesifik.
8. Daftar
pustaka.
Semua informasi
(kutipan) yang didapat peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal
tersebut berguna untuk pembaca yang ingin merujuk pada literatur asli.
Perhatikan bahwa referensi yang dikutip benar-benar disebutkan pada jurnal
Anda.