Rabu, 01 Oktober 2014

PENALARAN

                Penalaran merupakan suatu proses berpikir dan bersifat analitik yang bertolak dari pengamatan indera (empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian yang sistematis dan logis untuk mengambil sebuah kesimpulan.
Ciri-ciri penalaran :
1.       Dilakukan dengan sadar
2.       Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
3.       Sistematis
4.       Terarah, bertujuan
5.       Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan, atau sikap yang baru
6.       Sadar tujuan
7.       Adanya premis berupa pengalaman/pengetahuan
8.       Pola pemikiran tertentu
9.       Sifat empiris rasional.
Jenis-jenis Penalaran :
1.       Penalaran Induktif
2.       Penalaran Deduktif
Suatu penalaran berasal dari pengetahuan seseorang akan sesuatu yang benar atau salah. Dasar pengetahuan dalam membuat suatu kesimpulan disebut dengan Premis. Premis yang diambil haruslah benar secara formal maupun material.
1.       PENALARAN INDUKTIF
1.       Generalisasi
Merupakan proses penalaran dengan mengamati sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan secara umum.
Contoh : Semua makanan di Bandung rasanya enak dan murah.
2.       Analogi
Merupakan suatu proses penalaran berupa kesimpulan tentang kebenaran suatu hal berdasarkan pengamatan terhadap gejala yang memiliki kemiripan.
Contoh : IPK adalah nilai yang dilihat untuk melamar kerja, sedangkan softskill adalah nilai yang dibutuhkan pada saat kerja.
3.       Sebab-akibat
Merupakan suatu proses penalaran berupa penarikan kesimpulan atas suatu peristiwa yang terjadi atas suatu sebab. Penarikan kesimpulan seringkali tidak sah karena faktor sikap pribadi, takhayul, pandangan politik, dll.
Contoh : Masyarakat merasa aman ketika bepergian membawa alat-alat tajam.

2.       PENALARAN DEDUKTIF
Merupakan penalaran yang didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau putusan yang berlaku umum dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Penalaran Deduktif dikembangkan oleh Aristoteles, Thales, Phytagoras dan para filsuf Yunani lainnya dari periode klasik (600-300 SM).
Jenis-Jenis Penalaran Deduktif :
1.       Silogisme
Merupakan penalaran yang disusun dari dua pernyataan dan sebuah kesimpulan.
Contoh : Semua Perusahaan pasti ingin berkembang. Laba adalah variabel yang sangat ditingkatkan untuk perusahaan. Laba yang berkelanjutan akan membuat perusahaan berkembang.
2.       Entimen
Merupakan penalaran deduksi secara langsung (Premisnya dihilangkan)
Contoh : Turis sangat suka berjemur di pantai.  Pada malam hari tidak ada matahari. Pada malam hari tidak mungkin Turis berjemur di pantai.




Artikel penalaran : Perlukah Ujian Nasional tetap diadakan?

Ujian nasional bukanlah hal yang asing lagi dalam dunia pendidikan Indonesia. Sebagai salah satu program kerja pemerintah, ujian nasional diadakan untuk menjadi tolak ukur kemampuan siswa terhadap pendidikan yang mereka jalankan.
Namun faktanya, program tersebut tidaklah sejalan dengan realisasi yang terjadi di lapangan. Siswa kelas 3 SMA merasa dijadikan kelinci percobaan kebijakan Ujian Nasional 2013. Terlebih gurunya pun merasa dijadikan kelinci percobaan dengan rencana diterapkannya Kurikulum 2013. Mendikbud M.Nuh dianggap gagal dalam menyelenggarakan Ujian Nasional 2013 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Ujian Nasional 2013 adalah penyelenggaraan ujian negara terburuk sepanjang sejarah Indonesia setelah kemerdekaan.
Berikut adalah sedikit fakta-fakta tentang Ujian Nasional SMA 2013 yang dihimpun dari berbagai sumber :
1.       Beberapa siswa mendapatkan soal susulan dan bukan soal ujian yang seharusnya.
2.       Sebagian siswa tidak kebagian soal ujian.
3.       Ada siswa SMA yang mendapatkan soal ujian siswa SMK yang soalnya jelas beda.
4.       Kualitas LJK sangat tipis.
5.       Soal dilengkapi 20 paket bahkan disertai barcode untuk mencegah contek massal.
6.       Ujian tidak serentak karena ada 11 Porvinsi yang mengalami penundaan.
7.       Ada beberapa siswa yang tidak mendapatkan LJK.
8.       Pelaksanaan UN yang tidak tepat waktu.
9.       Standar lulus dan kesulitan soal berstandar internasional yang membebani siswa.
10.   Minimnya pengetahuan dan tindakan pencegahan pengawas UN.
11.   Anggaran 800 Milyar dirasa tidak sebanding dengan kualitas yang diberikan.
12.   Pengawas ikut merasa tertekan dengan kekisruhan penyelenggaraan Ujian Nasional 2013.
13.  Ujian Nasional yang di gadang-gadang bebas kecurangan dan kebocoran soal ternyata tidak bisa dibuktikan.
14.  Banyak pihak yang merasa Ujian Nasional menghambat para siswa untuk masuk ke perguruan tinggi.
Setelah melihat pro dan kontra Ujian Nasional, bisa disimpulkan bahwa lewat ujian nasional kemampuan siswa menguasai mata pelajaran yang diterima selama masa pendidikan dapat terlihat, apakah sudah berhasil dikuasai atau belum begitu juga dengan kinerja para guru dan tenaga pendidik lainnya. Melalui persentase kelulusan siswanya maka efektifitas kegiatan belajar mengajar masing-masing sekolah dapat dievaluasi oleh pemerintah.
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah yaitu :
-          Memfasilitasi para tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensi mereka
-          Menetapkan akreditasi bagi masing-masing sekolah sebagai tolak ukur kesulitan soal yang akan diberikan saat UN.
-          Pemberitahuan dan pengarahan bagi para komponen sekolah dan pengawas menjelang UN berlangsung
-          Menyiapkan tindakan preventif terhadap masalah yang mungkin akan muncul.

Sumber referensi :